Jumat, 02 September 2011

Asma Rasulullah SAW

(Hamim/(permulaan surah 40:46) Fatih(Pembuka) Satria Pinanito / Imam Mahdi 1 )
thank to sufiroad.blogspot.com dipublikasikan oleh : donyt.blogspot.com

Beliau Memproklamirkan dirinya sebagai Rosul / Sang Pembawa PESAN (Al'Qur'an / Wahyu Allah SWT) yang Haqq
Dalam kitab Dalail Khairot, 
Terdapat nama-nama Rasulullah Shollahhu 'Alaihi Wassalam
Dalam kitab Dalail Khairot, terdapat nama-nama Rasulullah Shollahhu 'Alaihi Wassalam
Muhammad : Yang Sangat Terpuji (surah 3:144, 33:40, 47:2, 48:29)
Ahmad : Yang plaing agung puja dan pujinya kepada Allah (surah 61:6)
Hamid : Yang Memuji
Mahmud : Yang Terpuji
Qasim : Yang Membagi (sebenarnya Abul Qasim, Ayah Qasim, yang merupakan kunyah (julukan atau panggilan yang lazim untuk Nabi), beliau juga dipanggil Abu Ibrahim (nama kedua putra Nabi yang juga wafat saat kanak kanak)
‘Aqib : Yang Mengikuti, Yang Terakhir, sesudahnya tidak akan ada Nabi lagi
Fatih : Yang Membuka, Yang Menaklukkan
Syahid : Saksi (Surah 33:45)
Hasyir : Yang Pertama dibangkitkan dari kubur dan Mengumpulkan Manusia (pada Hari Kiamat) di Padang Masyar
Rasyid : Yang Terbimbing (surah 11:78)
Masyhud : Yang Tersaksikan
Basyir : Pembawa Kabar kabar Baik (surah 7:88)
Nadzir : Pemberi Peringatan (surah 33:45 dan sering)
Da’i : Penyeru (surah 33:46)
Syafi : Yang Menyembuhkan
Hadi : Yang Memandu ke Kebenaran (surah 13:7)
Mahdi : Yang Terbimbing Baik
Mahi : Yang Menghapus (kedurhakaan), dengannya Allah menghapuskan kekafiran
Munzi : Yang Menyelamatkan, Yang Menyampaikan
Naji : Keselamatan
Rasul : Utusan (banyak terdapat di dalam Al-Quran)
Nabi : (banyak terdapat di dalam Al-Quran)
Ummi : Buta huruf (surah 21:107)
Tihami : Dari Tihama
Hasyimi : Dari Keluarga Hasyim
Abthani : Milik Al-Bathha (daerah di seputar Makkah)
Aziz : Yang Mulia (surah 9:128). Aziz juga sebuah Nama Allah
Harish ‘alaikum : Penuh Perhatian terhadap Anda (surah 9:128)
Rauf : Lembut (surah 9:128). Juga sebuah Nama Allah
Rahim : Penyayang (surah 9:128). juga sebuah Nama Allah
Thaha : (surah 20:1)
Mujtaba : Yang Terpilih
Thasin : (surah 27:1)
Murtadha : Yang Diridhai
Hamim : (permulaan surah 40:46)
Mushtafa : Yang Terpilih
Yasin : (surah 36:1)
Aula’ : Yang Lebih Patut, Yang Lebih Baik (surah 33:6)
Muzammil : Yang Terbungkus (surah 74:1)
Wali : Sahabat, Yang Menolong, Yang Berbuat Kebaikan. Juga sebuah nama Allah
Mudatstslr : Yang Berselimut (surah 73:1)
Matin : Yang Kukuh
Mushaddiq : Yang Menyatakan Kebenaran (surah 2: 101)
Thayyib : Yang Baik
Nashir : Yang Menolong. Juga sebuah Nama Allah
Manshur : Yang Ditolong (oleh Allah), Yang Berjaya
Mishbah : Dian, Lampu (suvah 24:35)
Amir : Pangeran, Pemimpin
Hijazi : Dari Hijaz
Tarazi : (?)
Quraisyi : Dari Suku Quraisy
Mudhari : Dari Suku Mudhar
Nabi Al Tawbah: Nabinya Tobat
Hafizh : Yang Menjaga. Juga sebuah Nama Allah
Kamil : Yang Sempurna
Shadiq: : Yang Lurus, Tulus, Suci (Surah 19:54), digunakan untuk Ismail
Amin : Yang Terpercaya (Surah 26:107, 81:21)
Abdullah : Hamba Allah
Kalim Allah : Dia yang kepadanya Allah Berfirman (biasanya nama kehormatan Musa) `
Habib Allah : Sahabat Tercinta Allah
Naji Allah : Sahabat Karib Allah (biasanya nama kehormatan Musa)
Shafi Allah : Sahabat Tulus Allah (biasanya nama kehormatan Adam)
Khatam Al-Anbiya’: Penutup Para Nabi (surah 33:40)
Hasib : Yang Mulia. _]uga sebuah Nama Allah
Mujib : Yang Menjawab. Juga sebuah Nama Allah
Syakur : Yang Banyak Bersyukur. Juga sebuah Nama Allah
Muqtashid : Mengambil sebuah Jalan Tengah (surah 35:32)
Rasul Al Rahmah : Rasulnya Rahmat
Qawi : Kuat. Juga sebuah Nama Allah
Hafi : Yang Tahu (surah 7:187)
Ma ’mun : Terpercaya
Ma ‘lum : Termasyhur
Haqq : Kebenaran (surah 3:86)
Mubin : Jelas, Nyata (surah 15:89)
Muthi : Taat
Awwal : Pertama. Juga sebuah Nama Allah
Akhir : Terakhir. Juga sebuah Nama Allah
Zhahir : Yang Lahir, Eksternal. Juga sebuah N ama Allah
Bathin : Yang Batin. Juga sebuah Nama Allah
Yatim : Yatim (surah 93:6)
Karim : Yang Pemurah (surah 81:19). Juga sebuah Nama Allah
Hakim : Yang Arif, Bijaksana. Juga sebuah Nama Allah
Sayyid : Tuan (surah 3:39) _
Siraj : Dian, Lampu (surah 33:46) _
Munir : Bercahaya (Surah 33:46)
Muharram : Yang Terlarang, Suci
Mukarram : Yang Mulia
Mubasysyir : Pembawa Kabar Baik (surah 33:45)
Mudzakkir : Yang Mengingatkan
Muthahhar : Suci
Qarib : Dekat. Juga sebuah Nama Allah
Khalil : Sahabat Baik (biasanya nama kehormatan Ibrahim)
Mad’u : Yang Diseru `
Jawwad : Yang Pemurah
Khatim : Penutup (surah 33:40)
‘Adil : Yang Adil • .
Syahir : Termasyhur
Syahld : Yang Menyaksikan, Saksi. Juga sebuah Nama Allah
Muqaffi : Nabi Yang Datang sesudah Nabi Nabi sebelumnya dan mengikuti jejak mereka
Malhamah : Nabi yang telah diijinkan baginya dan bagi umatnya berperang melawan orang kafir yang menentangnya
Rasul Al-Malahim : Rasulnya Pertempuran pertempuran Hari hari Terakhir •

Salah satu nama yang paling sering disebut sebut namun tidak terdapat di dalam daftar khusus ini adalah ‘Abduhu (hambaNya, hamba Allah) yang terdapat di dalam surah 17:1 dan 53:10 dan lazim sebagai sebuah nama orang (misalnya, Muhammad ‘Abduh).

AMALAN ASMA’ SIRR

Asma’ Sirr dalam dunia spiritual dikenal sebagai amalan untuk mendapatkan karunia kesaktian dan keselamatan dari marabahaya baik di darat, laut dan udara. Karena cara pengamalannya cukup mudah, hanya cukup dibaca (diwirid) saja, tidak perlu tirakat puasa, dan bacaan asma’nya singkat, maka ilmu ini banyak diminati oleh para pelaku ilmu hikmah untuk dijadikan wirid harian.


Asma’ Sirr dikarang oleh Syekh Sulthan Muraahiddin Gusti Amat. Maka sebelum membacanya disarankan untuk membaca tawasulan terlebih dahulu.


Inti Asma Sirr merupakan ajaran sadar makrifat. Kandungan maknanya sangat mendalam, menembus alam ma’rifat, untuk meningkatkan kualitas spiritual pemiliknya. Anda bisa membaca lebih lanjut di halaman Kajian Asma Sirr. Khasiat asma sirr pun sungguh sangat luar biasa. Saya pribadi sangat bersyukur telah mendapatkan ilmu yang sangat bermanfaat ini. Selain sebagai ilmu pagar diri dari segala marabahaya Asma’ Sirr dapat memunculkan berbagai daya linuwih yang bisa digunakan untuk berbagai macam keperluan keparanormalan seperti terbukanya hijab alam gaib, mengisi energi gaib kedalam suatu benda, sabda jadi, puter mimpi dan lain-lain.


Bacaan dari Asma’ Sirr adalah sebagai berikut :


“Bismilahhirrohmanirrohim Sirrullaahi Dzaatullaahi Shifaatullaahi Wujuudullaahi Af’alullaahi. Laailaaha illaallaah Muhammadur rasuulullahi. Salaamun qawlam mirrabbirrahiim, wamtaazul yawma ayyuhal mujrimuun”


KHASIAT ASMA’ SIRR
Berikut ini berbagai macam khasiat yang pernah saya rasakan. Antara lain :


1. MEMASUKI WILAYAH ALAM GHAIB


Caranya :


Duduk diam penuh kepasrahan.
Jangan membayangkan apapun tentang alam ghaib. Kalau bisa hilangkan semua imajinasi, gambaran, cerita, mitos dan segala sesuatu pengetahuan yang berkaitan dengan alam ghaib dan penghuninya. Ini agar kita tidak terjebak dalam alam khayali (imajinasi). Baca juga di “Kuliah Paranormal”.


Kembalilah kepada kodrat anda yang sesungguhnya bahwa sebenarnya tak ada satupun pengetahuan tentang alam ghaib yang anda ketahui karena memang belum pernah memasukinya.


Dengan sikap pasrah seperti itu, yakinlah bahwa anda akan mendapatkan pengetahuan tentang alam ghaib yang hakiki. Tidak ada manipulasi campur tangan bangsa JIN, dan bukan pula alam imajinasi.


Kemudian bacalah Asma’ SIRR, lanjutkan berdoa kepada Allah SWT memohon dibukakan pintu alam ghaib.
InsyaAllah berhasil. Lakukan beberapa kali bila belum juga berhasil. Jangan mudah menyerah.
Jika perlu iringi dengan puasa sunat, untuk menurunkan hawa nafsu, mendekatkan diri kepada Tuhan YME. Karena sungguh, ini bisa terjadi semata-mata hanya bila ada rahmat dari Allah SWT.



KAJIAN ASMA’ SIRR


Bacaan dari Asma’ SIRR adalah sebagai berikut :
“Bismilahhirrohmanirrohim
Sirrullaahi Dzaatullaahi Shifaatullaahi Wujuudullaahi Af’alullaahi Laailaaha illaallaah Muhammadur rasuulullahi. Salaamun qawlam mirrabbirrahiim, wamtaazul yawma ayyuhal mujrimuun”
Dalam blog ini saya jabarkan Kandungan dan Khasiat Asma’ Sirr. Untuk menjelaskan kandungan maknanya saya banyak terbantu dari prosa DR.H.Tohari.M. Semoga dalam bentuk sajak lebih mudah dipahami.
Asma’ Sirr (Rahasia) menyimpan misteri spiritual yang mendalam.
KANDUNGAN ASMA’ SIRR
Ini adalah tentang ajaran sadar ma’rifat.
Sirrullah (rahasia Allah)
Siapa Allah? Yang tahu hanya DIA sendiri.
Allah Maha Batin (ghaib), Maha Halus (Lathiifu),
Tidak dapat dicapai dengan pengelihatan mata.
Namun nurani manusia dapat merasakan kehadirannya
Kehadiran kasih sayangNYA, kehadiran keagunganNYA.
Untuk mengenal Allah harus menempuh jalan ma’rifat (ma’rifatullah)
Apa ma’rifatullah itu?
Ma’rifatullah sulit didefinisikan
Begitu luas cakupan yang harus diraih
Begitu banyak unsur-unsur yang harus dipilih
Begitu beragam pengertian yang tumpang tindih
Secara sederhana ma’rifatullah dapat diartikan: “mengenal Allah
Para muhaqqiqin (orang-orang yang mendalami ilmu hakekat) mengartikannya sebagai : “Ketetapan hati mempercayai Dzat yang wajib wujud (Allah) yang memiliki segala kesempurnaan”.
Ma’rifatullah atau “mengenal Allah” wajib hukumnya bagi setiap mukmin
Setiap insan harus mengenal Allah, mengenal Penciptanya
Sumber dan muara dari segala sesuatu yang ada
Sumber dan muara terjadinya alam semesta.
Pada hakekatnya tiada yang mengenal Allah kecuali hanya Allah sendiri.
Barang siapa yang mengenal Allah, sesungguhnya itu merupakan rahmat yang dilimpahkan Allah kepada dirinya.
Dalam Asma’ sirr menyimpan 4 jenis ma’rifat
Pertama, ma’rifatudz-dzat
(mengenal dzat Allah – Dzatullahi)
Ini bagian yang tidak tercapai oleh insan
Bagian khusus yang merupakan hak Tuhan.
Pikir manusia tidak mungkin mencapainya
Akal manusia tidak mungkin menggapainya.
Nabi Muhammad saw bersabda:
Berpikirlah kalian tentang makhluk Allah, jangan sekali-kali berpikir tentang dzat Allah, karena sungguh kamu tidak akan mampu memenuhi kadarnya
Asma’nya: “ALLAH
Kedua, ma’rifatus-sifat
(mengenal sifat-sifat Allah – Sifatullahi)
Dengan mendalami makna Asma-ul husnah
Insan menjadi mengenal sifat-sifat Allah
Mengenal sifat-sifat kesempurnaan Allah.
Insan hendaknya berakhlak dengan sifat keutamaanNYA
Tentu saja dalam batas kemampuan kemanusiaannya.
Asma’nya:
Al-Ahad, Allah Maha Tunggal (Esa)
Al-Awwalu, Maha Awal tanpa permulaan
Al-Akhiru, Maha Akhir tanpa pungkasan,
Al-Hayyu, Maha hidup
Al-Jabbar, Maha Perkasa
Ar-Rahman, Maha Pengasih
Al-Wadud, Maha Mencintai hamba-Nya
Ketiga, ma’rifatul-wujud
(mengenal wujud Allah – Wujudullahi)
Allah itu wujud (ada).
Namun wujud Allah itu tidak mungkin terjangkau oleh otak manusia.
Tidak mungkin terbayangkan khayal manusia
laisa kamitslihi syaitu” firman Allah;
“(Allah) tidak serupa dengan apapun juga”
Apapun yang bisa dibayangkan sebagai Allah
maka itu bukan Allah, (Maha Besar Allah).
Apapun yang bisa dilukiskan sebagai Allah
pasti itu bukan Allah, (Maha Suci Allah).
Siti Aisyah ra, istri Rasul, berkata:
“man khaddatsaka anna Muhammadan saw, ro-a rabbahu fa qad kadzaba”
“barangsiapa menceritakan kepadamu bahwa Muhammad telah melihat Tuhannya (pada waktu mi’raj) maka dustalah ia”
Bersabda Rasulullah Muhammad Saw;
“wa qad ro’aitu nuron, anna anahu”
“dan sungguh saya melihat cahaya, bagaimana mungkin saya melihatNya (Tuhan)”
“subhanaka, ma’arafnaka haqqa ma’rifataka”
“Maha Suci Tuhan, tidaklah kami dapat mengenalMU dengan pengenalan yang setepat-tepatnya”.
Asma’nya:
Al-Bathin, Maha Ghaib
Al-Lathiifu, Maha Lembut/halus
Az-Zhahir, Maha Nyata
Keempat, ma’rifatul-af’al
(mengenal karya-karya Allah – Af’alullahi)
Melalui Asma-ul Husna, Allah memanifestasikan karya-karyaNYA
Menampakkan af’alnya yang maha hebat
Tergelar dipermukaan seluruh jagad raya
Tersusun rapi dalam organ tubuh manusia
Jagad besar (makrokosmos), jagad kecil (mikrokosmos)
Karya tercanggih yang tak ada bandingannya
Suatu bukti kebesaran Allah tiada taranya
Bagi yang bisa membaca rahasia alam semesta,
Kebesaran Allah nampak jelas, nampak nyata.
Asma’nya:
Al-Khalik, Maha Pencipta
Al-Muhyi, Maha Menghidupkan
Al-Mumit, Maha Mematikan
Al-Jami’, Maha Mengumpulkan
An-Nur, Sang Pemilik Cahaya
Al-Ghaniyyu, Maha Kaya
Esensi ma’rifatullah adalah kesadaran,
kesadaran yang dibimbing hidayah Tuhan.
Kesadaran insan sebagai makhluk hamba Allah,
mengharuskan diri berupaya mengenal Allah.
Karena kesadaran menentukan eksistensi manusia,
tanpa kesadaran orang hidup tak akan sempurna.
Kesadaran ma’rifatullah yang pertama adalah Kesadaran akan eksistensi Allah,
Bahwa tiada Tuhan yang wajib disembah selain Allah.
LAA ILAAHA ILLAALLAHU
Kedua adalah kesadaran posisi insan dihadapan Allah
Ketiga kesadaran akan kewajiban insan
Keempat kesadaran sikap batin insan
Tanpa kesadaran ma’rifat, hidup manusia niscaya hampa.
Tanpa kesadaran ma’rifat, ibadahnya dusta belaka.
Mengkaji ma’rifat harus ekstra hati-hati
Jangan sampai terperosok kesalahan definisi.
Agar benar, lurus, sesuai ajaran ilahi
Maka harus berdasarkan Al-Quran dan Sunnah Nabi
Karena Nabi Muhammad saw adalah utusan ilahi
MUHAMMADUR RASULULLAH
Bila kesadaran sudah membuka pintu ma’rifat,
Air telaga ma’rifat niscaya mengalir membawa rahmat.
Bila kesadaran sudah menempuh jalan ma’rifat
Hidup menjadi lurus menuju Allah As-Somad.
Kelak akan disambut di akherat:
“Salaamun qawlam mirrabbirrahiim, wamtaazul yawma ayyuhal mujrimuun”
“(kepada mereka dikatakan): “Salam sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang.” Dan (dikatakan kepada orang-orang kafir): “Berpisahlah kamu sekalian (dari orang-orang mukmin) pada hari itu, hari orang-orang yang berbuat jahat.”
Inilah kandungan Asma’ Sirr yang menyimpan ajaran sadar ma’rifat.
sumber : http://rasasejati.wordpress.com/kumpulan-ilmu-ghoib/asma-sirr/